Bukan hanya indah, tetapi juga sarat makna.Perpaduan antara
kelenturan tubuh (koreografi) dengan olah rasa (kearifan).Hasilnya luar
biasa menakjubkan dan elegan.Itulah kesan yang tertangkap ketika
menyaksikan keindahan tarian tradisional Jepang (nihon buyo).
Tak jauh berbeda dengan seni tari di Indonesia,
tarian tradisional
Jepang menyiratkan kebudayaanyang unik dan penuh warna.Dari gerak penuh
semangat, ekpresif hingga lemah lembut penuh keanggunan.Yuk, kita kenali
sekilas berbagai tarian tradisonal Jepang itu.
Kabuki
Boleh dibilang Kabuki adalah tarian tradisional yang paling populer di
Jepang. Setiap ada pertunjukan Kabuki digelar, dipastikan akan penuh
sesak oleh penonton. Sejak zaman tenno (kaisar Jepang) hingga sekarang,
Kabuki selalu jadi primadona masyarakat Jepang.
Para penarinya adalah pria.Kabuki menawarkan olah tari yang berbaur
dengan kritik sosial dan kearifan hidup.Jadi, amat pantas jika dikatakan
bahwa Kabuki merupakan kesenian tingkat tinggi.
Gerak khas Kabuki terletak pada langkah kaki yang sangat lemah
lembut.Terdapat tiga gerakan dasar pada Kabuki yaitu gerakan memutar,
gerakan tangan, dan gerakan kepala.Setiap gerakan ini menyimbolkan
ekspresi manusia.Seperti bagaimana ketika menangis, gembira, sedih, dan
berbagai ekspresi emosional lainnya. Dipadu dengan busana berupa kimono
yang eye catching, menyaksikan Kabuki akan jadi pengalaman yang sukar
dilupakan.
Bon Odori
Tarian ini ditarikan ketika masa panen tiba (festival musim panen),
sebagai ungkapan syukur kepada dewa.Ditarikan secara massal dengan
penarinya memakai pakaian tradisonal Jepang.
Ciri khas tarian Bon Odori adalah menari diiringi nyanyian atau musik
tradisional.Langkah kaki bergerak bebas disertai entakan kaki untuk
mengeluarkan suara.Lalu, ditingkahi dengan tangan yang disesuaikan
dengan ritme musik.
Kasa Odori
Tidak jauh berbeda dengan Bon Odori.Bedanya, para penari Kasa Odori
menggunakan payung sebagai alat tarian yang digunakan (tari payung).Di
ujung payung-payung itu, ada benda kecil seperti logam emas.Sehingga
menimbulkan suara tertentu tiap kali payung digerakkan.
Kasa Odori telah ada sejak jaman Edo (1603-1867 M).Kini, tarian Kasa
Odori jadi ciri khas untuk Prefektur Tottori timur dan biasa
dilangsungkan ketika musim panas (festival Shan-shan Ang).
Mai
Mai berarti menari diiringi nyanyian atau musik tradisional Jepang
dengan seluruh bagian telapak kaki yang tidak pernah diangkat.Jadi, kaki
para penarinya diseret-seret (suriashi).Meskipun terkadang disisipi
gerakan menghentakkan kaki.Tapi tidak begitu kentara.
Gerakan tari Mai dilakukan dengan berputar di dalam ruang gerak yang
sempit.Bisa juga melibatkan seluruh panggung sebagai ruang geraknya
dengan tempo lambat.
Onikenbai
Ciri khas tarian ini, penarinya memakai topeng Oni (raksasa
Jepang).Identik dengan gerakan menghentak tanah.Melambangkan Oni yang
membantu manusia untuk mengusir roh jahat dari dalam tanah.Tujuannya,
agar panen para petani dapat berhasil.
Tarian Onikenbai biasanya dilanjutkan dengan tarian Nanazumai, yang
berarti tarian tujuh kepala.Melambangkan siklus atau fase pertanianyang
merupakan mata pencaharian utama penduduk Jepang pada zaman dulu.Tarian
Nanazumai ditarikan dengan membawa tujuh alat berbeda.Masing-masing alat
ini menceritakan tiap fase dalam pertanian.
Arauma
Tarian Arauma melambangkan rasa syukur atas hasil pertanian yang
melimpah. Tarian ini juga bentuk terima kasih penduduk Okawadai (salah
satu kota di Provinsi Aomori) terhadap kuda-kuda yang telah membantu
mata pencarian mereka.
Arauma ditarikan secara berpasangan oleh laki-laki dan perempuan.
Laki-laki menjadi uma (kuda), sedangkan perempuan menjadi
haneto(manusia). Diiringi musik taiko (gendang), fue (seruling), dan
chappa(simbal), tarian Arauma dilakukan dengan berarak-arakan dan
ditingkahi teriakan, “Rassera! Rassera!”
Wadaiko
Alat musik Taiko adalah instrumen utama dari tari Wadaiko.Termasuk salah
satu tarian tradisional Jepang yang dominan menggunakan alat musik
tersebut.Selain alat-alat musik tradisonal Jepang lainnya.
Taiko sendiri berarti drum besar (gendang berukuran jumbo). Merupakan
alat musik yang keberadaanya tak dapat dipisahkan dari kehidupan
tradisional masyarakat Jepang.Dari upacara keagamaan di kuil, hingga
festival-festival di kota-kota besar, alat musik Taiko dipastikan selalu
ada.
Hai, sekian dulu ya.. Sayounara.. :)
sumber : http://zaskiaaudry.wordpress.com/tarian-khas-jepang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar